Rabu, 08 September 2010

DIDUGA SARANG WALET Dibeking Balon Pemilu Kada Samarinda 2010


Samarinda Info News kaltim
Sejak 3 tahun terahir menjadi marak penangkaran sarang burung wallet di kota-kota, seperti Bontang, Sengata, Tenggarong ( kec. Samboja, Muara Jawa dll), Paser, Berau, Tarakan, Nunukan, termasuk kota Samarinda. Bagi yang memiliki uang mereka membangun rumah sekaligus gedung hingga ketinggian 25 meter, dengan maksud agar yang atas dapat dimanfaatkan untuk penangkaran Walet.
Namun kini menjadi persoalan, untuk persoalan wallet di Kota Baontang baik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah maupun pemerintah sedang mengodok perda untuk sarang wallet untuk menjadi PAD ( Pendapatan Asli Daerah), karena telah merambahnya gedung-gedung sarang wallet di kota Bontang.
Di Samarinda, justru menemui protes warga yang tinggal berjarak kurang lebih 5 meter hingga 20 meter. Seperti yang di alami warga Gang Selamet Lambug Mangkurat.
“ Terus terang, saya sangat terganggu, kalau siang memang tidak kedengaran. Tetapi kalau malam, suaranya sangat menggangu sekali. Mungkin saya masih bisa paksa tidur lagi, karena pekerjaan saya tidak terlalu berat kalau sore pulang. Bagi yang kerja pulang malam dan kerja berat kadang membuat emosi juga,” Beber seorang warga yang tidak mau nama dan gabarnya diabadikan, ia memastikan kepada media ini akan mendukung segala tindakan untuk menyelesaikan persoalan ini, karena RT tidak pro aktif dengan keluhan warga.
Diceritakannya, pada waktu pembangunanya dulu kepada warga sekitar inisia A keturunan cina pemilik gedung di peruntukan untuk gudang barang-barang elektronik toko sekitar tahun 2008, namun sejak 2009 telah berubah menjadi sarang wallet dan tidak ada pemberitahuan lebih lanjut. Bahkan RT sendiri sepertinya mendukung adanya hal tersebut, mungkin karena sudah di suap dengan bantuan inisial A, baik berupa semenisasi jalan yang hanya sepotong.
Ketika media ini mengkonfirmasi ke A yang juga memiliki usaha toko elektronik di citra niaga justru tidak aktif memberikan keterangan sebagai hak jawabnya, ia justru dengan lantang dan keras membentak wartawan media ini, “ silahkan tulis saya tidak takut, saya juga adalah team relawan calon walikota samarinda yang saat ini masih akif menjabat di pemerintahan. Lagian sarang wallet itu sejak berdiri dua tahun lalu belum pernah saya panen,” Ujar A lagi.
Belakangan setelah di telusuri, ternyata dia memang benar di bekingi oleh LSM team Relawan salah satu pasangan calon walikota Samarinda 2010 yang juga turut mendukung keberadaan sarang burung wallet.
Susanto Miady Dewan Redaksi CV. Mediator Borneo Grup yang juga dewan penasehat media cetak ( Majalah Info News Kaltim, Majalah Mediator Borneo, SKU Genta Post, Majalah Persada dan Tabloid Realitas ) menilai arogansi ini terlalu mengada-ada. “ Saya mengecam arogansi dan saya dalam waktu dekat ini akan merapatkan dengan pengacara hokum saya untuk menindak lanjuti perkara ini, karena mereka di bekingi calon walikota yang masih aktif di pemerintahan dan beberapa LSM relawan pendukung,” Ujar Susanto Miady kesal.
Ditambahkan, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi jika masing-masing mengerti hak dan kewajiban. Saya kemudian terjun lasngsung ke lokasi, dan memang benar banyak warga yang resah dengan keberadaan sarang burung wallet, dan meminta saya untuk segera menyelesaikannya.[Bersambung]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar