Minggu, 27 Juni 2010

Oknum Pejabat dan Oknum Pengusaha, Rame-Rame Cari Muha Dihadapan Rita



Ini Realistis Bung, begitu penghitungan suara dalam Pemilu kada di Kutai Kartanegara 1 Mei 2010 lalu dimenangkan kubu Rita – Ghufron, maka mulai saat itu pula banyak para oknum pejabat dan pengusaha iwak timpakul rame-rame cari muka dihadapan Rita, ada apa gerangan? Kemana mereka selama ini, dan apa yang mereka perbuat untuk kemenangan Rita, kenapa berkhianat dengan Pak Kaning, dan masih banyak pertanyaan lain yang bagi mereka iwak timpakul menjadi kebingungan.

Caranya memang beragam, begitu mengetahui Rita (Putri Pak Kaning) unggul atau mem peroleh suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah kabupaten Kutai kartanegara, para pejabat dan pengusaha dilingkungan Kukar rame-rame berdatangan ke kediaman Ibu rita yang ada di jalan Mawar Kelurahan Panji Kecamatan Tenggarong. Namun beberapa dari iwak timpakul tersebut tak bisa bertemu dengan Ibu Rita, karena Ibu rita sangat sibuk dan masih banyak urusan yang mesti di selesaikan serta ibu Rita terkadang berada di Jakarta mengurusi orang tuanya (Pak Kaning) yang terbaring sakit di Rumah Sakit sekaligus mengurusi anak-anak yang memang bersekolah di Jakarta.

Mereka yang tahu berterima kasih atas jasa-jasa Pak Kaning tentu akan tetap loyal dan solid terhadap regenerasinya sekarang (Rita, Red). Memang zaman keemasan Kaning terdahulu tidak sedikit pejabat dan pengusaha di Kukar yang diberikan jabatan, kepercayaan serta proyek dan lahan uang lainnya, namun tenyata mereka hanya mengambil kesempatan dalam kesempitan, bahkan ada pejabat yang sebenarnya belum memenuhi kepangkatan dan eselon, namun diangkat sebagai pejabat structural. nyatanya mereka semua, membelot, penghianat dan pendusta.

Itulah manusia, kalau sudah ada maunya, berbagai macam cara akan ditempuh dan dilakukannya dalam meraih ambisi dan keinginannya. Tentu hal ini sudah disadari oleh Rita, namun juga Rita tentu memakluminya, dan itu wajar, tinggal bagaimana Rita menyikapi dan memilah-milih siapa yang benar-benar berjuang, berkorban dan selalu loyal, serta solid dalam mensukseskan keberhasilannya.

Kini para pejabat dan pengusaha iwak timpakul tersebut sudah dikantongi oleh Rita, bahkan sudah di file untuk selanjutnya tinggal digusur, dimutasi dan dilengserkan dari kedudukannya. Mereka semua dianggap penghianat, tidak tahu berterima kasih dan tidak mau ikut bersama-sama berjuang ketika masa-masa sakitnya kemaren.[adv]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar