Minggu, 27 Juni 2010

IBU RITA AKAN MEMBAWA KUKAR KE MASA KEJAYAAN



Dengan dilantiknya ibu Rita Widyasari,S.Sos,MM dan Bapak H.M.Ghufron Yusuf,SH,MM, sebagai kepala Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), merupakan wujud akan di mulainya program menuju kejayaan Kutai Kartanegara. Ada beberapa catatan penting bahwa masyarakat Kukar harus bangga dengan apa yang telah mereka lakukan yaitu menorehkan sejarah memiliki seorang kepala daerah perempuan yang ada dalam konteks Propinsi Kalimantan Timur hanyalah di Kukar. Pada konteks percepatan pembangunan serta penataan pemerintahan untuk kesejahteraan rakyat Kukar. “Kami yakin di tangan ibu Rita pasti akan berjalan sesuai harapan masyarakat kukar, sehingga yang terpenting sekarang adalah masyarakat kukar harus berpartisifasi aktif dalam proses pembangunan dari program yang akan beliau laksanakan, karena posisi beliau lebih pada sebagai motivator, yang harus berbuat banyak untuk perjuangan kesejahteraanya sendiri adalah masyarakat kukar ” Kata Junaidi. Humas Gerbang Raja Kukar.
Lebih jauh Junaidi mengatakan, “Komitmen beliau dalam menciptakan kesejahteraan kutai kartanegara sangat besar sekali, sehingga peningkatan pelayan public dan penciptaan lapangan pekerjaan merupakan prioritas beliau, dilain pihak menghapus kesenjanagan antara daerah kota dan desa juga menjadi bagian dari komitmen secara general dari misi beliau dalam menciptakan kesejahteraan masyrakat Kutai Kartanegara kedepan. Oleh sebab beliau akan sangat selektif sekali untuk menempatkan orang-orang birokrasi nantinya dalam menduduki sebuah jabatan, agar program kebijakan beliau bisa terlaksana dan terwujud sesuai harapan masyarakat ” Ujarnya
“ Sehingga kedepannya sangat diharapkan oleh beliau adanya masukkan dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun. Komitmen beliau sudah sangat jelas terhadap masyrakat kukar, itu bisa dilihat ketika beliau selesai terpilih dalam PILKADA, beliau turun kembali ke 18 Kecamatan dan memberi sufort kepada seluruh 227 desa yang ada di Kutai Kartanegara untuk mengadakan syukuran, itu dilakukan beliau memiliki makna yang sangat mendalam bahwa, proses berdemokrasi di kukar dilaksanakan dengan penuh keterbukaan tanpa ada dendam dan tanpa ada membedakan seluruh masyarakat, karena kemenangan beliau merupakan kemenangan seluruh Rakyat Kukar, sebagaimana apa yang pernah beliau kampanyekan, walaupun disisi lain konsekwensi politik bagi daerah yang tidak mendukung beliau akan mendapat pelajaran politik dan itu adalah proses pendidikan politik, disini beliau sudah menunjukkan bahwa inilah yang disebut dengan kompetisi dalam ranah demokrasi yang sesungguhnya” Katanya lagi.
Junaidi menambahkan, “Dalam Kesempatan ini kami juga mengumumkan dan mengundang kepada seluruh Masyarakat Kutai Kartanegara untuk hadir pada tanggal 03 Juli 2010, sesuai dengan instruksi beliau yang merupakan janji beliau terhadap masyarakat Kutai Kartanegara, bahwa akan dilaksanakan Hiburan Rakyat yang di rangkai dengan acara Syukuran dan Pembubaran TIM PEMENANGAN, adapun pelaksnanaan pembubaran TIM PEMENANGAN dilaksanakan pada pukul 09.00-12.00, yang dilanjutkan dengan pelaksanaan Hiburan Rakyat di Halaman Parkir Gedung Puteri Karang Melenu (PKM) pada pukul 19.30-11.00 Wita “
Ini merupakan acara puncak dari syukuran yang telah dilaksanakan di 227 desa dan 18 Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, semua Tim Pemenangan akan hadir dan dalam kesempatan ini juga Ibu Rita dan Bapak Ghufron akan menyampaikan ucapan terimaksih yang mendalam kepada seluruh masyrakat Kutai Kartanegara. Untuk itu kami mengharapkan doa dan dukungan semua pihak untuk beliau agar mampu mengemban amanah yang telah di percayakan kepada beliau, dan semoga apa yang menjadi cita-cita dan program politik dari visi dan misi beliu tercapai yaitu kesejahteraan masyarakat Kutai Kartanegara, yang adi dan makmur.

DPRD HARUS KOMPAK Perhatikan Pembangunan bagi Kesejahteraan Rakyat Kukar



Ketua DPRD Kutai Kartanegara ( KUkar) Salehuddin mengemukakan, “ Jabatan sebagai ketua DPRD ini adalah Amanah, dan saya akan melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya serta penuh tanggung jawa.” Kata Salehuddin usai pelantikan dirinya menjadi ketua DPRD Kukar, di ruang kerjanya baru-baru ini.
Salehuddin mengatakan “ selalu ada banyak harapan yang digantungkan ke pundak pemimpin yang baru. Harapan itu bukan saja datang dari orang – orang dilingkungan internal, namun juga dari dari masyarakat yang berada di luar dari lembaga atau stakeholders itu. Sebagaimana terjadi di Kukar Sekarang ini, Ketua DPRD-nya baru serta Bupati dan Wakil Bupatinya juga baru (Definitive). Artinya ini semua akan senantiasa menimbulkan harapan – harapan besar dan tentunya harapan untuk perubahan yang positif dan inovtif kearah yang lebih baik untuk kita masyarakat kukar semua,” Kata Pentolan politisi partai berlambang pohon beringin.
Salehuddin menambahkan, “ Perlu adanya penguatan internal di DPRD, karena ia melihat adanya kepentingan masing-masing sehingga membuat lembaga DPRD menjadi melemah, dan hal itu perlu segera di benahi dan di tutanskan dan saya punya formulanya,” Katanya.
Lanjutnya, kepentingan yang muncul diantara sesama anggota dewan adalah sesuatu yang lumrah, karena mereka tentunya ingin mempertahankan diri. Begitu juga dengan Partai masing-masing, ingin tetap eksis, namun kalau dibiarkan terus akan membuat DPRD semakin terpuruk, tandasnya.

Membenahi Pemerintahan Tentang Pelayanan Kepada Masyarakat


Belajar dari pengalaman masa kepemimpinan Bapaknya (Kaning, red) tentu menjadi pengalaman dan guru yang sangat berharga untuk masa kepemimpinan bupati periode 2010-2015. Kalau dulu Pak Kaning banyak memberikan hati, kini justru banyak makan hati. Maka nanti Rita tidak akan memberikan hati seperti Bapaknya. Karena itu masa kepemimpinan Rita akan menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Tidak pandang bulu, siapa saja aparatur yang terbukti bersalah akan diproses secara hukum.
Karena itu perlu dilakukan penegakan supremasi hukum secara tegas, dengan melakukan audit terhadap semua pelaksanaan beberapa kegiatan pembangunan yang diperkirakan banyak terjadi penyimpangan, sehingga nantinya diketahui dengan jelas adanya penyimpangan tersebut.
Hal itu ditegaskan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, dalam keterangannya ketika diwawancarai sesaat setelah penetapan dirinya menjadi pemenang oleh KPU kukar dalam Pemilu kada belum lama ini di pendopo Bupati Tenggarong.
Hal itu wajar dilakukan, disamping itu juga perlunya ada reformasi birokrasi di pemerintahan kukar, dan hampir disemua SKPD akan ada penyegaran dan selanjutnya agar pemerintahan kukar tidak menjadi lemah dan itu harus dibalik untuk sekarang dan ke depan harus menjadi kuat.
Juga dalam rangka menyehatkan keuangan daerah, perlu dilakukan perbaikan system pengelolaan keuangan daerah, dengan perbaikan pelaporan, serta peningkatan efektifitas pengelolaan arus keuangan dan asset daerah.
Untuk pengawasan pembangunan, baik yang telah dilakukan maupun yang sedang berjalan, pengawasan harus fungsional dari instansi pengawasan, baik itu Bawaskab, BPKP, BPK, maupun KPK, serta pengawasan dari masyarakat baik itu dari LSM, wartawan, mahasiswa, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya.
Rita juga mengharapkan agar semua pihak bersama-sama menjalankan kepercayaan yang merupakan amanah dari rakyat kukar, dan yang pertama harus dijalankan adalah menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, serta dapat menghemat, supaya dapat mencapai segala tujuan yang ingin dicapai.
Pemerintahan yang bersih yang akan kita terapkan adalah dalam upaya kita mempercepat laju pembangunan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kukar. Ujar rita.
Lebih jauh Rita menjelaskan, adalah masalah kedisiplinan yang harus ditegakkan sejak dini, termasuk jam kerja, serta bagi para PNS yang berada disetiap ruangan harus dapat memperhatikan pekerjaannya, yang telah diembannya. “kami harapkan kepada seluruh PNS kiranya dapat mematuhi disiplin, baik itu disiplin waktu, khususnya dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya” tutur Rita.
Selain itu Rita juga menjelaskan program gerbang raja akan membenahi segala apa yang telah ada, serta akan memperbaiki segala kekurangan yang telah lalu, bahkan dan akan lebih baik dari pada yang telah lalu, karena itu pihaknya mengharapkan semua pihak mendukung Gerbang Raja.
“saya akan membenahi segala kekurangan pada program yang telah lalu, dan akan nenunjukkan yang terbaik pada Program Gerbang Raja ini, dengan menegakkan kedisiplinan mulai sejak dini, sehingga segala apa yang ingin dicapai akan terlaksana dengan baik asal diawali dengan disiplin,” tandas Rita.[red]

Oknum Pejabat dan Oknum Pengusaha, Rame-Rame Cari Muha Dihadapan Rita



Ini Realistis Bung, begitu penghitungan suara dalam Pemilu kada di Kutai Kartanegara 1 Mei 2010 lalu dimenangkan kubu Rita – Ghufron, maka mulai saat itu pula banyak para oknum pejabat dan pengusaha iwak timpakul rame-rame cari muka dihadapan Rita, ada apa gerangan? Kemana mereka selama ini, dan apa yang mereka perbuat untuk kemenangan Rita, kenapa berkhianat dengan Pak Kaning, dan masih banyak pertanyaan lain yang bagi mereka iwak timpakul menjadi kebingungan.

Caranya memang beragam, begitu mengetahui Rita (Putri Pak Kaning) unggul atau mem peroleh suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah kabupaten Kutai kartanegara, para pejabat dan pengusaha dilingkungan Kukar rame-rame berdatangan ke kediaman Ibu rita yang ada di jalan Mawar Kelurahan Panji Kecamatan Tenggarong. Namun beberapa dari iwak timpakul tersebut tak bisa bertemu dengan Ibu Rita, karena Ibu rita sangat sibuk dan masih banyak urusan yang mesti di selesaikan serta ibu Rita terkadang berada di Jakarta mengurusi orang tuanya (Pak Kaning) yang terbaring sakit di Rumah Sakit sekaligus mengurusi anak-anak yang memang bersekolah di Jakarta.

Mereka yang tahu berterima kasih atas jasa-jasa Pak Kaning tentu akan tetap loyal dan solid terhadap regenerasinya sekarang (Rita, Red). Memang zaman keemasan Kaning terdahulu tidak sedikit pejabat dan pengusaha di Kukar yang diberikan jabatan, kepercayaan serta proyek dan lahan uang lainnya, namun tenyata mereka hanya mengambil kesempatan dalam kesempitan, bahkan ada pejabat yang sebenarnya belum memenuhi kepangkatan dan eselon, namun diangkat sebagai pejabat structural. nyatanya mereka semua, membelot, penghianat dan pendusta.

Itulah manusia, kalau sudah ada maunya, berbagai macam cara akan ditempuh dan dilakukannya dalam meraih ambisi dan keinginannya. Tentu hal ini sudah disadari oleh Rita, namun juga Rita tentu memakluminya, dan itu wajar, tinggal bagaimana Rita menyikapi dan memilah-milih siapa yang benar-benar berjuang, berkorban dan selalu loyal, serta solid dalam mensukseskan keberhasilannya.

Kini para pejabat dan pengusaha iwak timpakul tersebut sudah dikantongi oleh Rita, bahkan sudah di file untuk selanjutnya tinggal digusur, dimutasi dan dilengserkan dari kedudukannya. Mereka semua dianggap penghianat, tidak tahu berterima kasih dan tidak mau ikut bersama-sama berjuang ketika masa-masa sakitnya kemaren.[adv]

Oknum Pejabat dan Oknum Pengusaha, Rame-Rame Cari Muha Dihadapan Rita

Ini Realistis Bung, begitu penghitungan suara dalam Pemilu kada di Kutai Kartanegara 1 Mei 2010 lalu dimenangkan kubu Rita – Ghufron, maka mulai saat itu pula banyak para oknum pejabat dan pengusaha iwak timpakul rame-rame cari muka dihadapan Rita, ada apa gerangan? Kemana mereka selama ini, dan apa yang mereka perbuat untuk kemenangan Rita, kenapa berkhianat dengan Pak Kaning, dan masih banyak pertanyaan lain yang bagi mereka iwak timpakul menjadi kebingungan.

Caranya memang beragam, begitu mengetahui Rita (Putri Pak Kaning) unggul atau mem peroleh suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah kabupaten Kutai kartanegara, para pejabat dan pengusaha dilingkungan Kukar rame-rame berdatangan ke kediaman Ibu rita yang ada di jalan Mawar Kelurahan Panji Kecamatan Tenggarong. Namun beberapa dari iwak timpakul tersebut tak bisa bertemu dengan Ibu Rita, karena Ibu rita sangat sibuk dan masih banyak urusan yang mesti di selesaikan serta ibu Rita terkadang berada di Jakarta mengurusi orang tuanya (Pak Kaning) yang terbaring sakit di Rumah Sakit sekaligus mengurusi anak-anak yang memang bersekolah di Jakarta.

Mereka yang tahu berterima kasih atas jasa-jasa Pak Kaning tentu akan tetap loyal dan solid terhadap regenerasinya sekarang (Rita, Red). Memang zaman keemasan Kaning terdahulu tidak sedikit pejabat dan pengusaha di Kukar yang diberikan jabatan, kepercayaan serta proyek dan lahan uang lainnya, namun tenyata mereka hanya mengambil kesempatan dalam kesempitan, bahkan ada pejabat yang sebenarnya belum memenuhi kepangkatan dan eselon, namun diangkat sebagai pejabat structural. nyatanya mereka semua, membelot, penghianat dan pendusta.

Itulah manusia, kalau sudah ada maunya, berbagai macam cara akan ditempuh dan dilakukannya dalam meraih ambisi dan keinginannya. Tentu hal ini sudah disadari oleh Rita, namun juga Rita tentu memakluminya, dan itu wajar, tinggal bagaimana Rita menyikapi dan memilah-milih siapa yang benar-benar berjuang, berkorban dan selalu loyal, serta solid dalam mensukseskan keberhasilannya.

Kini para pejabat dan pengusaha iwak timpakul tersebut sudah dikantongi oleh Rita, bahkan sudah di file untuk selanjutnya tinggal digusur, dimutasi dan dilengserkan dari kedudukannya. Mereka semua dianggap penghianat, tidak tahu berterima kasih dan tidak mau ikut bersama-sama berjuang ketika masa-masa sakitnya kemaren.[adv]

PERJALANAN KARIER POLITIK RITA WIDYASARI MENGANTARKANNYA MENJADI BUPATI KUKAR


Banyak pengamat politik yang salah dalam memprediksikan Pilkada Kukar, sebagian besar pengamat mengatakan akan ada putaran kedua. Dan saat pencoblosan di mulai..dua jam berikutnya LSI (Lembaga Survei Indonesia) sudah bisa mengetahui hasil akhir dari pertarungan tersebut. Semua mata tersorot kepada sang bupati karena satu satunya perempuan diantara 6 pasang calon tersebut. Dialah Rita Widyasari, seorang perempuan yang merupakan salah satu putri dari mantan Bupati Kutai Kartanegara yang populer meski saat ini sedang sakit dan tersandung masalah hukum.
Pertanyaannya apakah Rita mendompleng nama besar sang ayah, apakah dia tokoh karbitan. Diberita ini kami ingin membeberkan segala sesuatu tentang Rita Widyasari.
Saat didatangi dirumahnya dia selalu bercanda dan tertawa ramah dengan wartawan dan cerita pun dimulai..
“ Saya lahir dirumah Jalan Mawar Tenggarong, saya merasa kutai banget, saya tidak bisa berbahasa banjar dan makasar meski darah saya ada sedikit mengalir suku tersebut. Ibu saya kutai asli bapak saya ada turunan banjar dan makasar tapi bapak terlahir di tenggarong juga. Saya cuma taunya bahasa kutai. Dari kecil saya dibesarkan di tenggarong sampai SMP. Waktu kecil saya memang tomboy dan sering berteman dengan pria. Duduk dibangku SMA pun saya dengan teman pria, karena hal tersebut ibu saya yang menyuruh saya ikut lomba-lomba peragaan busana dari SD agar saya lebih feminism, dengan ikut lomba tersebut jiwa saya biasa dalam berkompetisi. Waktu SD saya tercatat murid yang selalu juara, SMA saya di samarinda, kuliah saya di bandung, S2 saya di UNSOED dengan predikat lulusan cumloude (terbaik).
Begitu selesai kuliah S1 saya kembali ke tenggarong dan langsung berpikir untuk buka usaha. Usaha saya awali dengan membuka kursus bahasa inggris ketopong college dan salon, saya mencintai kedua pekerjaan tersebut, saya yang mendidik anak salon dan merancang sendiri ruangannya. Di salon saya juga ikut kursus-kursus memotong dan merias ke negeri singapura sampai ke sanghai cina. Saya kalo melakukan sesuatu pasti totalitas.
Kursus bahasa inggris pun kami tingkatkan terus sampai D3 dan sekarang menjadi STIE.
Dlm perjalanan bapak mencalonkan diri sebagai bupati kedua kalinya saya pun tidak mau tinggal diam, saya ingin bapak menang, dan saya punya ide saya sendiri untuk mendirikan tim sukses yang mana keanggotannya adalah kaum wanita dan kaum waria dengan nama Baca PS2 (barisan cantik pendukung syaukani-samsuri) menjadi leader bagi kaum wanita dan waria ternyata nggak mudah, Banyak tantangannya, Saya berkeliling ke-18 kecamatan dan desa-desa untuk membawa nama pak syaukani dengan cara demo kecantikan dan memotong rambut para masyarakat dengan tangan saya sendiri. Dari situ saya mulai dikenal masyarakat dan saya mulai terbiasa bicara diatas panggung.
Dan bapak menang pilkada, Saya meminta menjadi ketua KNPI, bapak saya melarang keras, kata bapak aku masih menjabat apa kata orang nanti, saat itu saya sudah menjabat sebagai wakil bendahara atas saran bapak juga dulu saya masuk KNPI. Dan saat itu saya nurut apa kata bapak tapi tidak bagi ibu dan suami saya, mereka memaksa bapak untuk mengijinkan saya masuk bursa ketua, kata ibu saya biarkan aja kalo itu cita-citanya. Bapak pun akhirnya mengalah, Dan bapak bilang aku tidak akan bantu apa-apa untuk menang, dan pada Akhirnya saya menang aklamasi saat itu, saya bilang sama bapak saya akan awasi pembangunan bersama pemuda lainnya, saat menang saya jingkrak-jingkrak, tidak ada terbersit sama sekali tentang kemudian saya akan menjadi apa-apa kedepan, saya hanya senang bisa memimpin di wadah yang resmi di akui pemerintah, beda degan baca ps2 yang dulunya Barisan Cantik Pendukung Syaukani Samsuri yang diubah menjadi Barisan Cantik Pemerhati Sosial dan Seni.
Saat di KNPI saya mulai bergaul dengan kawan-kawan di DPR, saya mulai suka diskusi, dan saya mulai menunjukkan keinginan saya untuk membenahi kukar, di KNPI saya banyak melakukan perubahan, sejak tahun 2005 saya tiap bulan ramadhan keliling kampung untuk buka puasa bersama warga di 18 kecamatan.
Lalu bapak kena kasus, terjadi prahara di Golkar, saya berani sumpah apapun tidak ada niat menjadi ketua harian golkar, saya meminta pak Yahya Salman menjadi ketua harian golkar tapi saat pemilihan perpolitikan berubah mereka tidak menunjuk pak Yahya tapi saya, saya pun terhenyak, saya kebinggungan sekali karena Golkar belum begitu bersatu saat itu, ada kotak-kotak disana, dan saya bisa merasakannya, akhirnya pak Samsuri kena kasus lagi sehingga terjadi musdalub golkar, saya pun harus bersaing dengan ketua DPRD Kukar yg aktif saat itu pak Rahmat Santoso, saya menang telak disana, saya betul-betul terhenyak lagi, saya harus maksimal bekerja untuk golkar, hasilnya meski tertatih tatih dalam sebuah persaingan pilcaleg golkar tetap menang dibanding partai lainnya, saat di golkar saya pun sering melakukan kegiatan sosial untuk masyarakat dan keliling kecamatan untuk melantik dll, padahl saat itu saya sangat berat dalam hal pendanaan karena harus konsent urusan kasus pak syaukani.
Belum selesai itu saya diminta lagi menjadi ketua KONI, saya menolak juga, tapi semua pengcab meminta, akhirnya jadilah saya ketua KONI dengan pilihan aklamasi.
Jujur air mata saya mengalir deras mendapat kepercayaan tersebut karena saya bukan lagi anak syaukani sang bupati tapi saat itu anak Syaukani yang sedang disandung kasus hukum. Tapi semua masih percaya kepada kami, ini anugrah luar biasa.
Siapa bilang saya selalu kuat menghadapi cobaan hinaan dan terror, saya pernah hilang dari rumah hanya untuk pergi ke masjid seharian minta petunjuk dan kekuatan, saya harus bangkit dan menggemban amanah yang sangat berat, yang terberat saat bapak sakit, saya sendiri hampir gila rasanya, saya tidak tega melihat bapak hidup dengan selang, saya memohon agar bisa di obati ke singgapura, untuk urus itu saya pernah tidak mandi hanya karena berurusan dengan para menteri untuk mengajukan permohonan, badan saya kurus karena beban saya terasa berat sekali.
Didalam masjid di Jakarta saya menangis sekuat-kuatnya, saya yakin allah tidak tidur dia dengar doa saya, saya cuma minta bapak saya disembuhkan dan nama baiknya dikembalikan, saat terpilih menjadi suara terbanyak di pilcaleg saya diharuskan menjadi ketua DPR, disini semangat saya berkobar, saya merasa bapak ada didepan saya membela saya, saya melihat bapak dan ibu saya tersenyum.
Kemudian Pilkada dimulai saya mulai diserang dengan berbagai hasutan yang basi menurut saya, semua orang anggap saya anak kemarin sore, bagi yang tidak kenal sepak terjang saya, saya santai saja menghadapi pilkada ini, karena saya merasa sudah begitu dikenal masyarakat, dan saya tidak pernah gentar dengan segala black campaign yang disebarkan oleh lawan, karena saya merasa diposisi yang benar, saya berterima kasih akhirnya semua terjawab.
Allah memang maha mendengar maha adil dan penyayang, keluarga saya tidak dibiarkan berlarut dalam darah dan airmata, saya diangkat derajatnya lebih tinggi, bapak saya dalam setengah sadarnya pun tersenyum.
Sayang ingin bilang saya bukan tokoh karbitan, saya lahir dan besar dalam lingkungan yang suka berdiskusi, saya banyak datang ke masyarakat , membantu masyarakat langsung, saya lebih suka membantu masyarakat dengan mengetuk pintunya dibanding mereka yang datang kerumah, saya senang membantu ke rumah sakit langsung setiap bulannya dibanding proposal yang dating, meskipun kalau ada dirumah tetap saya akomodir saya terlahir memang untuk mengabdi dan saya ingin semua masyarakat menerima saya, terimakasih untuk rakyat Kukar”Tandasnya.[adv]

APA PENYEBAB KEKALAHAN RITA-GUFRON DI 2 KECAMATAN?


Hasil penghitungan suara versi KPU Kukar menyebutkan Rita unggul di 16 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Kukar, KPU Kukar akhirnya menetapkan pasangan nomor urut 6, Rita Ghufron dinyatakan sebagai pemenang pada pemilu kada Kabupaten Kukar periode 2010-2015, melalui rapat pleno yang digelar oleh KPU di pendopo Bupati baru-baru tadi di Tenggarong.
Pertanyaannya sekarang di 2 Kecamatan mana pasangan Rita-Ghufron kalah?
Ternyata di kecamatan Muara Jawa dan Samboja. Di 2 kecamatan ini yang berhasil unggul adalah pasangan nomor urut 3 yaitu pasangan Awang Ferdian Hidayat dan Suko Buwono. Sementara pasangan Rita-Ghufron berada pada peringkat kedua selisih kurang lebih.
Pertanyaannya lagi kenapa sampai pasangan Rita-Ghufron kalah di dua Kecamatan tersebut. Ternyata setelah tim media ini turun melakukan Pulbaket (mengumpulkan bahan keterangan) hasilnya cukup mengejutkan namun juga bisa dimaklumi.
Mau tahu apa penyebab kekalahan Rita-Ghufron di 2 tempat tersebut. Adalah gara-gara ada oknum yang memang sengaja menyebar Fitnah, oknum tersebut itu sebenarnya juga adalah seseorang yang ternyata begitu terhormat dimata masyarakat disana, tetapi kelakuannya tidak sesuai dengan jabatannya, bahkan orang ini juga banyak berhutang budi dengan Pak Pak Kaning (Bapaknya Rita, Red), artinya oknum ini termasuk iwak timpakul, pembelot, penghianat dan pembohong besar.
Disamping itu juga kekalahan Rita-Ghufron di 2 Kecamatan tersebut juga disebabkan oleh strategi pasangan nomor urut 3 tadi yang ternyata melakukan kontrak politik terhadap pemilih disana dengan perjanjian bila mereka terpilih menjadi bupati, akan langsung memekarkan wilayah tersebut dengan nama kutai pantai yang memang selama ini masyarakat disana sangat ingin memisahkan dari Kukar dan berdiri sendiri yaitu Kabupaten atau Kotamadya Kutai Pantai.
Hal itulah yang menjadi penyebab kekalahan pasangan Rita-Ghufron di 2 kecamatan tadi.
Tetapi hal itu bisa dipahami oleh Rita, apalagi di Muara Jawa khususnya adalah dimana bertempat tinggal ayah angkat Rita, yaitu sang Jendral bernama H. Sudirman Hadi.
Sudirman Hadi merupakan Tokoh Muara Jawa yang sangat-sangat disegani, bahkan perlu diketahui untuk urusan kampanye Rita-Ghufron pada pilkada kemaren semua di tanggulangi oleh sang Jendral, artinya segala yang menyangkut urusan sosialisasi, kampanye, atau pertemuan dengan masyarakat disana menjadi tanggungan sang Jendral baik itu konsumsi, akomodasi, hiburan dan lain sebagainya.[adv]